Mahasiswa Aceh di Malaysia Curhat ke Plt Gubernur

Malaysia, acehtoday.com – Berikut ini curhat dari mahasiswa Aceh yang kuliah di Universitas Islam Antarabangsa Malaysia. Redaksi menerima surat ini pada Ahad (12/4/2020).
Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.
Pak Nova, mudah-mudahan Bapak dan seluruh jajaran Pemerintah Aceh senantiasa sehat walafiat dalam menjalankan tugas dan kewajiban terutama sekali dalam menghadapi wabah Covid-19.
Alhamdulilah saya dan keluarga di Gombak juga demikian adanya. Saya dan rekan-rekan mahasiswa Aceh yang lain sedang menjalani Perintah Kawalan Pergerakan (PKP) yang dimulai pada 18 Maret dan sudah diperpanjang, untuk sementara, sampai 28 April nanti.
Untuk proses kuliah pula, di tempat saya kuliah Universitas Islam Antarabangsa Malaysia (UIAM) sudah memutuskan untuk menunda proses belajar belajar sampai dengan 31 Mei 2020. Namun untuk sementara, mahasiswa asing dianjurkan untuk tetap tinggal di sini sampai ada keputusan resmi dari Pemerintah Malaysia nantinya. Bagi yang ingin pulang, ada beberapa prosedur yang harus diikuti baik untuk pulang ke negara masing-masing atau sewaktu nanti masuk lagi ke Malaysia.
Di sisi lain, banyak juga para pekerja migran dari Aceh yang tidak bisa bekerja sebaik saja PKP ini dimulai. Alhamdulillah selama ini semangat kesetiakawanan masyarakat Aceh di sini masih kuat. Salah satu komunitas masyarakat Aceh di bawah payung Komunitas Melayu Aceh Malaysia (KMAM) telah menggalang pengumpulan bantuan dalam bentuk uang tunai dan sembako untuk dibagikan kepada masyarakat Aceh yang membutuhkan di seluruh negara bagian di Malaysia.
Datuk Mansyur Usman selaku Ketua KMAM menyatakan bahwa usaha ini akan terus dilakukan untuk memastikan tidak ada rakyat Aceh yang kelaparan selama PKP. KMAM berusaha memberikan bantuan kepada siapa saja rakyat Aceh dan di kawasan manapun mereka berada. Siapa saja yang menghubungi KMAM untuk minta bantuan, Insya Allah terus diberikan selama stok dana dan sembako masih ada. Sudah pasti KMAM juga sangat mengharapkan uluran tangan dari para dermawan baik di Malaysia atau Indonesia untuk dapat terus memberikan bantuan sembako kepada rakyat Aceh di sini.
Selama ini sumber dana KMAM adalah dari swadaya para pengusaha dan masyarakat Aceh di Malaysia. Ada juga sedikit bantuan yang diberikan oleh salah satu pengusaha Aceh di Jakarta yang tergerak hatinya membantu setelah melihat solidaritas komunitas Aceh di Malaysia.
Pak Nova, jika Pemerintah Aceh punya rencana dan ada sedikit anggaran untuk membantu masyarakat dan mahasiswa Aceh di Malaysia baik untuk penyaluran bantuan sembako ataupun proses pemulangan ke Aceh, insya Allah Komunitas Melayu Aceh Malaysia (KMAM), jika diberikan kepercayaan, dengan senang hati bersedia menjadi mitra Pemerintah Aceh untuk program khusus ini.
Demikian sekilas informasi dari kami di Malaysia. Atas perhatian Pak Nova, kami ucapkan ribuan terima kasih.
Wassalam.
Fahmi M. Nasir
Komentar