Perspektif TFRIC-19 BPPT Membangun Inovasi Teknologi Menghadapi Covid-19

Oleh Hammam Riza dkk
Jakarta, acehtoday.com - Pendekatan yang digagas Taskforce Riset dan Inovasi Teknologi, Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi Republik Indonesia (TFRIC-19 BPPT) dalam menangani masalah Covid-19 adalah dengan menghadirkan ekosistem riset dan inovasi teknologi (RIT) yang bertujuan untuk menghasilkan pendekatan holistik sebagai upaya mengatasi masalah pandemi secara terstruktur dan sistematik.
Konsep dasar penanganan wabah virus secara epidemiologi yg mengedepankan mekanisme testing, tracing, fencing atau isolating, dan treatment direspon dengan membangun jejaring riset yang diharapkan mampu menghasilkan produk hilir mandiri yang langsung dapat menjadi solusi.
Strategi testing dilakukan dengan mendesain test kit RT-PCR yang merupakan golden standar utk uji Covid-19. Juga Rapid Diagnostic Test berbasis antibodi (IgM dan G) sebagai penguji pajanan (exposure) virus di masyarakat, sekaligus early warning system.
Setelah testing dilakukan dan tracing diperlukan, maka dirancanglah aplikasi Pantau Covid-19 yang dapat memetakan pergerakan virus yang diduga dibawa oleh manusia sebagai carrier nya. Peningkatan akan kebutuhan testing dan pergeseran episentrum wabah diantisipasi dengan mendesain dan membangun mobile lab dengan standar BSL-2 yang dilengkapi dengan instrumen lengkap untuk menjalankan proses pemeriksaan RT-PCR.
Target pemutusan transmisi virus didekati dengan membangun sistem deteksi kerentanan dan modeling berbasis agent dan geospasial yang dapat membantu pengambilan keputusan dalam ranah intervensi epidemiologi.
Penguatan proses pencegahan juga dilakukan dgn menyiapkan sarpras berteknologi tepat guna dalam bentuk alat pencuci tangan inovatif, dan varian desinfektan. Di ranah treatment, disiapkan alat bantu diagnosis yang dapat menjadi solusi bagi belum meratanya sebaran alat dan teknologi kesehatan yang dapat menjadi kendala dalam kecepatan penegakan diagnosa pasien dalam pengawasan.
Pengelolaan Citra Medik berbasis AI untuk mengolah data X-Ray dan CT-Scan diharapkan dapat menjadi alat bantu dan pemandu penegakan diagnosis pada pasien2 suspect C-19. Di aspek kuratif, khususnya untuk pasien Covid bergejala berat yang membutuhkan alat bantu pernafasan disiapkan ventilator emergency 3 varian,sesuai kebutuhan.
Tak hanya itu saja, sebagai lembaga yang diberi kewenangan untuk melakukan audit teknologi, BPPT juga melakukan pengujian untuk menetapkan standarisasi proses produksi alat pelindung diri (APD). Keluaran dari proses tersebut adalah panduan tentang material APD, tata cara pengujian (standar EN 14216, AATCC, dan lain-lain), dan alokasi penggunaan APD berdasar kebutuhan.
BPPT juga melakukan kajian terhadap proses relaksasi regulasi terkait dengan proses alih teknologi, khususnya yang terkait dengan program2 penanganan wabah. Di aspek riset TFRIC-19 juga memfasilitasi riset dasar seperti Whole Genome Sequencing dari SarsCov-2 yang hasilnya akan menjadi basis data yang amat berharga dalam proses perancangan vaksin, obat, dan penelusuran pola transmisi virus.
Demikian pula riset-riset terapan avant garde di bidang teknologi terapan, khususnya Biomedik dan Bioinformatik, difasilitasi dan didorong untuk segera terimplementasi dalam bentuk prototipe yang siap untuk direplikasi oleh industri. Microchip berbasis teknologi SPR (surface plasmon resonance) untuk deteksi antigen Covid-19, adalah salah satu contohnya.
Pendekatan dengan konsep membangun ekosistem ini pada hakikatnya bukan hanya berorientasi pada target pengentasan wabah saja, melainkan ini adalah upaya revolusioner untuk memperbaiki pengelolaan potensi riset dan inovasi teknologi Indonesia di masa depan.
Komentar